Jumat, 25 November 2011

metode penelitian kuantitatif



A.     Judul  : “Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Serayu Banyumas”.


B.     Latar Belakang
Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara yang memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan misal kehidupan sosial, ekonomi, politi, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi masalah  yang dihadapi oleh negara ini. Salah satu masalah yang paling sering menjadi topik pembicaan adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan bagaikan momok yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang. Masalah yang kompleks dalam kaitannya dengan kesehatan menyebabkan sebagian masyarakat memiliki cara masing-masing dalam memperoleh kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Tidak ada satupun di muka bumi ini yang berdiri sendiri, semuanya bergantung dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Demikian juga dengan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kesehatan pada dasarnya adalah sebuah pilihan bagi tiap individu dan merupakan sebuah cara untuk kita bertahan hidup ataupan cara memperlakukan hidup itu dengan cara masing-masing yang unik dan berbeda antara cara hidup manusia satu dengan yang lain. Lingkungan serta gaya hidup juga keadaan tiap individu yang menyebabkan mereka memiliki cara menikmati kehidupannya masing-masing. Secara umum kesehatan sering disepelekan oleh sebagian kalangan karena mungkin hal ini dianggap wajar bahwa kesehatan dapat diperoleh dengan mudah sejalan dengan aktivitas yang dijalankan, tetapi sebenarnya jika seorang sudah terjangkit penyakit yang serius mereka akan sekuat tenaga untuk menyembuhkan penyakit yang ia derita. Gambaran masyarakat ini yang menarik sebagian peneliti untuk mengadakan sebuah penelitian yang kaitannya dengan kesehatan dan gaya hidup masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Gambaran kesehatan tidak bisa di ukur hanya dengan statistika saja, sebenarnaya banyak hal yang harus digaris bawahi dalam melihat kriteria kesehatan itu sendiri. Definisi kesehatan yang secara jelas dan mulai tertera dalam piagam Organisasi Kesehatan Sedunia adalah suatu keadaan yang menjamin adanya kesejahteraan jasmani, rohani dan sosial yang utuh. Pada dasarnya perdebatan tentang bagaimana cara kita mencari kesehatan itu sendiri tidak akan terlepas dari gaya hidup setiap individu.
Kenyataan di masyarakat adalah hidup sehat dan bersih masih menjadi angan- angan yang sebagian kalangan masyarakat belum bertindak sebagai pelaku hidup bersih dan sehat. Sebagian kalangan masih menganggap bahwa hidup sehat hanya dapat dimiliki oleh kalangan menengah atas, tapi sebenarnya kriteria hidup sehat secara universal dapat dikatakan jika kegiatan sehari-hari menggunakan air bersih, makan-makanan yang mengandung vitamin yang di butuhkan oleh tubuh serta cara pembuangan limbah yang baik dan kegiatan mandi cuci kakus memenuhi kriteria yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.
Masalah kesehatan itu sendiri memiliki kriteria yang kompleks dan merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat ilmiah maupun buatan manusia. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena adanya faktor-faktor diluar kenyataan klinis yang terutama factor sosial budaya. Jadi sangat penting menumbuhkan pengertian yang benar pada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan konsep yang benar pula untuk menyelesaiakan masalah kesehatan (Foster, 2006). Pengetahuan masyarakat tentang konsep sehat dan sakit yang benar akan membuat masyarakat mengerti bagaimana membudayakan diri untuk hidup sehat dan kebiasaan untuk mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Masalah yang sering muncul pada masalah kesehatan salah satunya adalah pada sanitasi lingkungan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran, limbah dan barang- barang berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Air merupakan faktor utama dalam kaitan dengan masalah kesehatan karena air adalah bahan utama dalam rantai jaringan aktivitas manusia. Kesimpulannya bahwa antara sanitasi lingkungan dengan masalah kesehatan masyarakat memiliki keterkaitan yang amat erat yaitu jika sanitasi lingkungan sudah terlaksana dan tingkat kesehatan masyarakat masih memiliki permasalahan dan belum memenuhi standar yang di canangkan oleh pemerintah, maka masyarakat itu pasti memiliki permasalahn yang harus diselesaikan.
Masyarakat pinggir sungai sering kali mengabaikan masalah-masalah yang sebenarnya sangat  penting  dalam  kaitannya dengan kebersihan  dan kesehatan. Pada halnya masyarakat  pinggir  sungai serayu  yang berada di sebelah selatan kota Banyumas terlihat bahwa seringkali masyarakat  pinggir sungai yang melakukan aktivitas mandi, cuci dan buang air bahkan sampah di sungai. Dari uraian diatas maka peneliti tergerak untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sanitasi Lingkungan Sungai Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Pinggir Sungai Serayu Banyumas”.

C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka peneliti mengungkap masalah penelitian sebagai berikut:
1.      Apa yang menyebabkan mereka melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus di sungai?
2.      Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat pinggir sungai dalam upaya sanitasi lingkungan?
3.      Adakah pengaruh antara sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan masyarakat?
D.    Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis ini adalah:
1.      Mengetahui alasan mereka  melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus di sepanjang aliran sungai
2.      Mendeskripsikan bagaimana kondisi kesehatan masyarakat pinggir sungai dalam upaya sanitasi lingkungan
3.      Menganalisis pengaruh antara sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan masyarakat



E.     Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis bagi segenap pihak yang berkepentingan.
1.    Manfaat teoritis
a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
b.      Memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis.

2.    Manfaat praktis
Sebagai bahan masukan dan saran-saran bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, baik lembaga atau perorangan.

F.      Penegasan Istilah
Dalam  penelitian ini perlu diberikan penegasan istilah, sehingga dapat mempermudah pemahaman dalam mengartikan ataupun mendefinisikan serta membatasi permasalahan yang ada.

1.      Sanitasi lingkungan
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengfan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi yang baik akan menjadi suatu semboyan, oleh karena itu tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dan merupakan pilihan hidup.
Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.
2.      Kesehatan
Istilah kesehatan itu sendiri dalam kenyataan merupakan suatu konsepsi yang tidak pernah dipersoalkan pada setiap penelitian maka setiap tahap yang dilalui dalam mencari pertolongan medis merupakan tahapan tersendiri yang sangat berbeda dengan tahap yang lainnya (Mainland 1967:27). Konsepsi sehat itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sangat didambakan oleh orang-orang yang menderita penyakit entah itu penyakit secara jasmani atau psikomotorik.

G.    Landasan Teori

1.         Gaya Hidup
Semakin banyak variasi dalam kondisi kesehatan mencerminkan kebudayaan dari segi lingkungan fisik maupun non fisik. Sulit dibantahkan bahwa sesungguhnya dalam menciptakan gayahidup tiap masyarakat juga telah menciptakan cara kematiannya. Foster mengungkap bahwa dalam kesehatan tak akan tercapai hanya dengan mengalirkan lebih banyak bantuan yang mahal untuk usaha- uasaha penyembuhannya tetapi ia menanbahkan perbaikan struktur sosial serta pola tingkahlaku pribadi jauh lebih ampuh dalam mengurangi segala macam bahaya yang mengancam dari segi kesehatan. Suatu telaah mengenai berbagai pengaruh lingkungan terhadap kesehatan membuat kita harus menyelami bidang- bidang ekonomi, politik, serta gaya hidup tai individu serta dengan lingkungan alam sekitarnya.

2.         Adaptasi sosial budaya
Tingkahlaku serta tindakan yang berlandaskan budaya, yang timbul sebagai respon terhadap ancaman- ancaman penyakit. Sikap yang adaptif dari suatu system Nampak dari definisi Dunn: “ pola-pola dari pranata-pranata sosial dan tradisi- tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkahlaku khusus tersebut belum tentu kesehatan yang baik (Dunn 1976 : 135). Perilaku sehat yang dikemukakan oleh Dunn sama halnya dengan perilaku yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang belum mengerti arti penting dari sebuah budaya sehat. Meskipun demikian masyarakat sebenarnya sudah mengetahui pola-pola untuk menuju sehat tetapi permasalahannya budaya yang sudah melekat yang kurang mendukung dari kegiatan atau pola-pola sehat itu sendiri.

3.         Perilaku Sehat
Teori ini adalah butiran dari teori perilaku sehat yang di petik dari Grand theory. Dalam upaya menerapkan sosiologi upaya dalam memahami keputusan-keputusan orang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, penyelidikan E.A Suchman tentang perilaku kesehatan dalam konteks sosial budaya cukup memeberi harapan, dan menyangkut hubungan yang bersifat hipotesis. Hal yang terpenting dalam model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan dan melakukan perawatan yang bersifat medis (Suchman, 1965 b:114)  

H.    Tinjauan Pustaka
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, hasil penelitian yang dikemukakan menunjukkan berbagai pandangan tentang kesehatan masyarakat. Kesehatan pada masyarakat dapat di lihat dari berbagai sudut pandang ilmu sosiologi maupun antropologi. Pada bahasan ini pengetahuan tentang sanitasi dapat dijabarkan menurut UNESCO merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Norariska Nalurita (2008) yang melihat bahwa pengetahuan kesehatan masyarakat dititik tekankan pada cara pembuangan limbah manusia seperti BAB (Buang Air Besar) pada masyarakat saluran Mlati di Kelurahan Mlati Kidul Kecamatan Kota Kabupaten Kudus dipinggiran sungai. Tradisi serta  budaya dalam kegiatan BAB  dipinggiran sungai serta keterbatasan ekonomi masyarakatlah yang membuat perilaku masyarakat tersebut. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan terdapat pada cara pembuangan limbah yang  sehat, sampah yang sehat serta penerangan dan pencahayaan rumah meliputi (air, udara dan tanah).
Menurut Sarwono (2004: 32-34) perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat ini diperlihatkan oleh individu- individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu individu benar- benar sehat. Sebagian besar penelitian terdahulu membahas tentang kesehatan dan kebersihan serta gaya hidup komunitas tertentu. Pada hasil penelitian Sri Putria Ningsih (2009) difokuskan pada perilaku hidup sehat serta kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu keadaan atau kondisi lingkungan optimum sehingga berpengaruh positif terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja) penyediaan air bersih, pembuangan sampah(Notoatmodjo)
Jika pada penelitian sebelumnya menyajikan masalah kesehatan serta mengfokuskan pada perilaku hidup sehat, maka didalam kajian penelitian ini penulis mengajukan berbagai masalah dalam kesehatan yang kompleks. Secara garis besar penulis menyajikan penelitian yang kompleks, dengan mengajukan berbagai permasalahan dari segi masalah kesehatan sampai budaya masyarakat yang mengacu pada permasalahan kesehatan.
 
I.       Kerangka Teori
Hal yang perlu digaris bawahi pada kerangka berfikir adalah ketika kesehatan memiliki daya tarik sendiri atau presepsi sendiri dalam masyarakat. Pengaruh antara Sanitasi serta tingkat kesehatan masyarakat mulai dipermasalahkan pada komunitas tertentu akan mengalami berbagai masalah dari segi kesehatan. Hubungan antara sanitasi dengan tingkat kesehatan secara tidak langsung saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Konsep tentang sanitasi dengan masalah kesehatan pada masyarakat akan mempengaruhi budaya masyarakat di komunitas itu.
Sikap atau perilaku masyarakat juga akan mempengaruhi budaya hidup komunitas itu sendiri. Secara konkrit jika dalam masyarakat itu sudah tertanam budaya maka akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat itu sendiri. Sanitasi yang baik pada masyarakat akan menumbuhkan gaya hidup masyarakat yang terstruktur sehat pula sebaliknya jika sanitasi yang buruk smenyebabkan maraknya tingkat masalah kesehatan.
























Pengaruh Sanitasi

 


Tingkat Kesehatan

 











Penyakit yg timbul

 










Budaya
 







Terdapat pengaruh yang signifikan







 
 








Bagan gambar kerangka berfikir
Gambar Bagan Kerangka Berfikir










J.        Metode Penelitian

1.      Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh warga pingir sungai serang,Demak.

2.      Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian / apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:96). Dalam penelitian ini ada beberapa variable yang disebut variable bebas atau independen (X) dan variable terikat atau dependen (Y). Varibel – variable penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Variable Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab (Arikunto, 2006:119) Dalam penelitian ini ada empat variabel bebas yang terdiri dari:
i.            Sanitasi Lingkungan (X1)
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengfan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi yang baik akan menjadi suatu semboyan, oleh karena itu tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dan merupakan pilihan hidup.
Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.
b.      Kesehatan (X2)
Istilah kesehatan itu sendiri dalam kenyataan merupakan suatu konsepsi yang tidak pernah dipersoalkan pada setiap penelitian maka setiap tahap yang dilalui dalam mencari pertolongan medis merupakan tahapan tersendiri yang sangat berbeda dengan tahap yang lainnya (Mainland 1967:27). Konsepsi sehat itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sangat didambakan oleh orang-orang yang menderita penyakit entah itu penyakit secara jasmani atau psikomotorik
c.       Variabel Terikat
Variable terikat (Y) adalah varibel yang dipengaruhi (Arikunto, 2006:119) Variable terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan masyarakat pinggir sungai serang, demak.


3.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan untuk mengungkap, memperjelas dan mendeskripsikan serta menganalisis tentang pengaruh sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan masyarakat pinggir sungai serang, demak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


1.         Dokumentasi
Menurut (Arikunto, 2006:28) metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada barang-barang tertulis. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan serta progam apa saja yang sudah dijalankan oleh warga masyarakat pinggir sungai serang, demak.

2.        Wawancara
Wawancara adalah sebuah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai (Arikunto, 2006:132). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada seluruh warga yang berkenan dan memeiliki andil serta warga masyarakat pinggir sungai serang, demak.

3.        Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk merperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto,2002:108). Pertanyaan tertulis digunakan untuk mermperoleh informasi dari responden yang digunakan untuk mengambil. Dalam penelitian ini angket diperuntukan kepada kepada seluruh warga yang berkenan dan memeiliki andil serta warga masyarakat pinggir sungai serang, demak.


4.       Metode Analisis Uji Instrumen
a.      Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang valid atau sahih m       empunyai validitas tinggi dan sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya kuesioner dari variable penagruh sanitasi lingkungan sungai terhadap tingkat kesehatan masyarakat sekitar. Untuk mengetahui validitas kuesioner, digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Keterangan:
rxy    = koefisien korelasi product moment
X     = nilai dari item (pertanyaan)
Y     = nilai dari total item
N     = banyaknya responden atau sampel penelitian
Dalam melakukan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software program exel.


5.      Metode Analisis Data

a.      Analisis Deskriptif Presentase
Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada dalam penelitian serta menggambarkan situasi hasil penelitian. Variabel-variabel yang ada dalam penelitian yaitu manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personel, manajemen layanan khusus dan peningkatan mutu lulusan. Variabel-variabel tersebut terdiri dari indikator yang dikembangkan menjadi instrument (angket). Rumus yang digunakan:
                                                            DP =
        Keterangan:
        DP       = Deskriptis Presentase
        n          = nilai yang diperoleh
        N         = jumlah nilai total

Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.        Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dan memeriksa kelengkapannya
2.        Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif
3.        Membuat tabulasi
4.        Membuat tabel rujukan degan cara sebagai berikut:
a)        Menetapkan presentase tertinggi    =  
b)        Menetapkan presentase terendah   =
c)        Menetapkan rentang presentase     =% tertinggi - % terendah
d)        Interval                                         = 5
e)        Panjang kelas interval                    = rentang : interval

b.      Uji Hipotesis

a.      Uji simultan (F)
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara keseluruhan (simultan) digunakan uji F, yaitu mengetahui pengaruh variable-variabel bebas yang terdapat dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variable terikat dengan alat bantu SPSS. Dengan membandingkan antara nilai significant α = 5% apabila perhitungan significant hitung < α = 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima dan variable bebas berpengaruh terhadap variable terikat.
Daftar Pustaka

Walida. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .  http://www.ssep.net/director.html diunduh pada 12 Maret 2010.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Erik P. Eckhlolm. 1985. Masalah kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia
 Anderson , Foster.2009. Antropologi Kesehatan. Jakarta :Universitas Indonesi.
Masjur, Johan. 2010. manusia, kesehatan, dan lingkungan. Bandung : PT. Alumni.
 Soemarwoto, Otto. 2010. Dampak lingkungan terhadap kesehatan. Bandung : PT. Alumni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar